Thursday, October 20, 2016

Persiapan dibanding perjuangan

Jadi, mari kita canangkan cita-cita dan keinginan kita. Berusaha maksimal dengan doa terkhusyu’. Dan biarkan setelah itu, Allah mudahkan jalan kita menuju takdir baik kita. Karena yang direncanakan Allah untuk orang beriman jelas lebih besar dan lebih baik. Sementara kita tidak mengetahui masa depan itu.

Bersabarlah dalam mempersiapkan diri. Karena Nabi shalallahu 'alaihi wassallam lebih banyak menghabiskan usianya untuk persiapan (40 tahun) di bandingkan perjuangan (23 tahun) [UB]


http://cahayasiroh.com/cahaya-siroh/fiqih-siroh/319-ramadhan-dalam-siroh-rasulullah-4

Wednesday, October 19, 2016

Bergerak, bekerja, dan berkarya

Kulkas (kultum ringkas) pagi ini

Bergerak, bekerja, dan berkarya - begitu seharusnya seorang Muslim.
Tuntas di satu ladang amal, maka ia segera bergegas ke ladang lainnya.

Bergerak, bekerja, dan berkarya - begitu seharusnya seorang Muslim.
Ia tidak mengenal "terlalu muda" atau "terlalu tua".
Karena ratusan inspirasi bertebaran di semua jenjang usia.

Usia SMP-SMA, kisah2 pemuda fenomenal bisa membuka mata.
17 tahun, Usamah bin Zaid dipercaya Rasulullah memimpin pasukan ke Syam.
Imam Syafi'i, belum 10 tahun hafal Quran, 15 tahun mulai berfatwa.

Usia 20-30, jangan lupakan Umar bin Abdul Aziz dan Muhammad Al-Fatih.
25 tahun, Umar bin Abdul Aziz sudah menjadi gubernur Madinah/Hijaz.
21 tahun, Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, tercatat tinta emas sejarah.

Usia 30-40, usia pertengahan yang produktif.
Tak terhitung tokoh2 teladan segala bidang yang berkarya di usia ini.

Usia 40-50, Rasulullah SAW bisa jadi contoh terbaik.
"Karir" kenabian beliau justru dimulai dari usia 40.

Usia 50-60, Rasulullah SAW masih jadi teladan ideal.
Perang2 penting fase Madinah semuanya saat usia di atas 50.
Badar di usia 54, Uhud di usia 55, Khandaq di usia 57.
Bahkan di usia 60, ratusan km masih ditempuh untuk mencapai Tabuk.

Usia 60-70, Utsman bin Affan lah contoh terdepan.
Saat menginjak 65, beliau tak menolak amanah khalifah.
Berbagai capaian pun terukir di zamannya.

Usia 70-dst, beberapa ulama kontemporer perlu diteladani.
Yusuf Qaradhawi masih aktif hingga kini di menjelang 90.
Abdullah bin Bayyah masih menelurkan buku di usia 70 lebih.

Bergerak, bekerja, dan berkarya - begitu seharusnya seorang Muslim.
Baginya, tak ada kata pensiun, karena pensiun adalah di surga.

Faidzaa faroghta fanshob.
Wa ilaa robbika farghob

Tuesday, October 18, 2016

Rinduku padaMu..

Nyata...

Yg lbh dulu berislam, belum tentu lbh paham islam..

Yg lbh dulu berhijab, belum tentu lbh dkat dgnNya..

Yg lbh dulu mngaji, belum tentu lbh istiqomah..


Rabbana...
Rinduku padaMu...
Rindu tiada terperi...

Monday, October 17, 2016

Jika engkau tak sedih saat tak taat ..


"Orang yang hidup akan merasa sakit jika tertusuk jarum dan merasa kaget tatkala tersentuh duri. Adapun orang yang mati walau disayat dengan pedang dan dipotong dengan gergaji, ia tetap tidak merasa apa- apa.
Jika engkau tidak bersedih ketika tidak melaksanakan ketaatan dan tidak kecewa setelah terjerumus ke dalam maksiat, berarti kalbumu telah mati dan jiwamu telah hilang.

Sunday, October 16, 2016

BUNGKUS dan ISI

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia & menjemukan bila pikiran hanya digunakan untuk mencari & mengurus BUNGKUS-nya saja serta
mengabaikan & mengacuhkan ISI-nya.

Apa itu "BUNGKUS"-nya dan apa itu "ISI"-nya?.

Saturday, October 15, 2016

sedekah Ulyah.. sedekah kita bagaimana?


"ULYAH BIN YAZID"

Kisah ini merupakan salah satu episode kisah perang Tabuk...
tapi tidak byk yg mengupas kisah yg satu ini...
utk mengetahui kronologis & konsideran lengkapnya, saya tak akan ngupas disini, krn cukup panjang...
baiknya teman2 disini buka2 n baca kembali kisah perang Tabuk..
kebetulan perang tsb juga terjadi di bulan Sya'ban...
sebagaimana kita tau, bhw perang Tabuk adalah satu2nya perang dimana Rasulullah saw mengumumkan dan memobilisir seluruh kaum muslimin dan potensi2nya...
ini karena peperangan tsb memang sangat berat...
berat dari sisi cuaca, berat juga dari sisi logistik...
makanya rasulillah berulang kali memotivasi sahabat2nya utk menginfakkan apa saja yg bisa diinfakkan utk 'membiayai' perang tabuk ini...
perang ini juga menjadi FILTER bagi kelompok munafiq dan org2 yg gampang mengajukan alasan/uzur agar diijinkan tidak ikut perang...
sekali lagi, edisi lengkapnya, bacalah kisah perang tabuk di buku2 sirah yg ada..
disini, di perang ini, terdapat satu sahabat yg luar biasa...
dia bukan sahabat utama rasul...
bahkan namanya pun jarang disebut di buku2 sirah...
tapi, ketika kita membaca kisahnya, niscaya bisa menguras air mata kita...
disaat sahabat2 nabi & kaum muslimin lainnya menyiapkan diri utk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam perang tabuk, Maka pada saat itu tersebutlah Ulyah bin Yazid, seorang yang sangat faqir, tidak memiliki apa-apa diatas dunia ini, seorang dari golongan Anshor dari kabilah Aus, tatkala dia menyaksikan kesibukan kaum muslimin dalam persiapan jihad ke Tabuk, melihat seluruh kaum muslimin dari berbagai pelosok negeri tinggal dan menetap di tanah kelahirannya Madinah, datang berbodong-bondong kemudian memancang kemah, sambil membawa apa yang mereka miliki dari senjata dan kendaraan, memancang kemahnya menunggu hari keberangkatan.
Dia juga melihat transaksi di pasar-pasar Madinah banyak transaksi yang terjadi dialog berhubungan dengan persiapan perang, dari mulai kuda, unta, panah, pedang, tameng besi dsb. Dia menyaksikan itu semua dengan kesedihan yang sangat mendalam. Semua orang telah membeli perlengkapan perangnya, sedangkan dirinya... apa yang dia mau persiapkan..? kalau hendak membeli, mau beli pakai apa? Uang satu dirham pun ia tidak punya. Apalagi pagi itu dia mendengar Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam mengatakan : man jahhaza jaisyul usroh ghufiro Allahu lahu falahul jannah
"Barang siapa yang membantu perbekalan pasukan yang kesulitan, Allah mengampuninya dan baginya surga"
Maka semakin terbenamlah serasa dirinya ke dalam bumi, hancur luluh serasa hatinya, sedih hatinya, semua orang mendapatkan surga kecuali dirinya.
Semakin panas dingin badannya mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam demi melihat kefaqiran dirinya, ditambah lagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mensyaratkan siapa yang mau ikut berperang harus membawa alat dan kendaraan perang sendiri.
Dilihat juga oleh Ulyah bin Yazid ketika dia duduk di masjid Nabawi, dia melihat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam dikelilingi para sahabat, ketika datang Umar bin Khattab dengan membawa setengah dari harta yg dimilikinya.
Tak lama setelah itu, datanglah Abu Bakar sambil membawa semua harta yang dia punya.
Ketika ditanya oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “ Ya Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”
Abu Bakar menjawab, “aku tinggalkan untuk mereka Allah dan Nabi -NYA shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda,” Tidak ada harta yang paling bermanfaat bagiku sebagaimana bermanfaatnya harta Abu Bakar”.
Tak ketinggalan sahabat Utsman bin Affan membawa seribu dinar dalam pakaiannya, bahkan kafilah dagangnya yang hendak berangkat ke Syam sejumlah dua ratus ekor unta lengkap dengan barang-barangnya dia keluarkan sedekahnya, ditambah lagi dengan seratus ekor unta, lalu ditambahnya lagi seribu dinar uang kontan. Maka Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam pun bersabda
“Ya Allah, (aku mohon padaMu) ridhoilah Utsman, sesungguhnya aku telah ridho padanya ”
tentang Utsman ini, ada kisah menarik. Ketika perniagaan Utsman ditawar oleh pedagang2 (tengkulak) Quraisy dan kabilah arab lainnya.
Tak lama setelah itu sampailah perniagaannya yang baru datang dari Syam sejumlah 1000 ekor unta beserta isinya. Tiba-tiba datanglah tengkulak-tengkulak hendak membeli perniagaan tersebut. Salah seorang dari mereka berkata:
“Ya Utsman,kami beli 2x lipat..!!”
“Tidak..tidak..!! karena ada yang berani membeli lebih tinggi dari penawaran kalian” jawab Utsman
“Kami beli 3x lipat dari harga yang kamu dapatkan” kata si tengkulak
“Tidak..belum cukup kalau cuma 3x lipat..!!” jawab Utsman
Akhirnya tawar menawar “kami beli 10x lipat Ya Utsman..!!”
Utsman pun berkata, “tuan-tuan sekalian, ada diantara tuan-tuan yang hendak membelinya 700x lipat..??!!”
Apa kata mereka,”gila engkau Utsman..!! siapa pula yang sampai menawar hingga 700x lipat ?!”
Utsman pun menjawab,”akan tetapi Allah telah menawarnya lebih dari 700x lipat.!!”
Allahu Akbar...!!!…Utsman pun membacakan ayat
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.” (QS. Al Baqoroh : 261)
“Saksikanlah wahai para tengkulak…semua barang perniagaan yang ada ini, seluruhnya aku infaqkan di jalan Alloh Ta’ala” seru Utsman.
Subhanallah..Allahu Akbar..dari generasi mana mereka ini muncul, dari makhluk mana mereka ini saudaraku..dari planet mana mereka datang..?? apakah mereka diciptakan dari daging yang penuh dengan nafsu dunia dan ketamakan, yang penuh dengan kebakhilan dan ketakutan akan miskin karena berinfaq dan bersedekah..?! bukan saudaraku…tapi mereka adalah para sahabat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam.
Tidak lama kemudian datang pula Abdurahman bin Auf sang dermawan, membawa 200 uqiyah perak, datang pula ‘Abbas bin Abdul Mutholib paman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Tholhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Ubadah, Muhammad bin Maslamah, yang mereka semua berinfaq di depan mata Ulyah. Dia juga melihat kedatangan orang-orang yang kurang berada membawa infaq semampunya, dimulai oleh ‘Ashim bin Adiy mebawa 70 wasaq kurma, ada yang membawa dua mud bahkan satu mud kurma, tidak satu pun kaum muslimin yang tidak memberi kecuali kaum munafiqin. Alloh pun menyindir mereka
“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. ” (QS. At Taubah 79)
Apa yang dirasakan oleh Ulyah selain kesedihan yang sangat. Apa yang bisa diperbuat sementara ia tidak punya apa-apa, sementara orang berbondong berinfaq. Melihat hal itu pulanglah Ulyah membawa semua kesedihannya. Di zaman sekarang ribuan jutaan orang membawa kesedihan dunia, Ulyah pulang membawa kesedihan karena teringat akhirat. Adakah di zaman sekarang ini sosok seperti Ulyah..?? Memikirkan kemana nanti hendak dia di tempatkan di akhirat, apakah di surga ataukah neraka, kalau ternyata di surga di tempat yang mana, di tingkatan ke berapa dan bersama-sama siapa ??
Ketika senja telah beralu dan malam pun tiba, Ulyah berusaha memejamkan matanya, tapi bagaimana mau dipejamkan matanya sementara hati masih berdebar-debar, pikiran masih galau, apa yang bisa dilakukannya selain membolak-balikkan badannya di atas tikar yang lusuh hingga tengah malam.
Akhirnya dia bangkit, timbul sebuah ide, sebuah pemikiran dalam dirinya, yang kiranya apabila dia melaksanakan idenya ini mudah-mudahan dapat mengurangi kegundahan hatinya. Lantas Ulyah berwudhu dan melaksanakan sholat malam, apalagi yang bisa dilakukan oleh orang yang sengsara dan bersedih hati selain bermunajat kepada Allah Yang Maha Pemurah..?? bagi orang yang mendapatkan kesusahan kecuali dia mengadukan kepada Sang Khaliq…(do’a Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam Ya’qub, sebagaimana surat Yusuf : 86)
"Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku..."
Di dalam sholatnya dia pun menangis, adakah antum pernah melihat seorang yang gundah mengadukan semua keluhan dan kegundahannya dengan menangis kepada Rabb Yang Memiliki isi langit dan bumi..? dia sebutkan kefaqirannya, dia sebutkan kelemahannya, dia sebutkan ketidakberdayaannya, dia minta kepada Allah jangan sampai kefaqirannya dan ketidakmampuannya berinfaq pada persiapan perang Tabuk ini menggeser kedudukannya dibanding sahabat-sahabatnya kelak di surga " jikalau aku Engkau buat susah di dunia, janganlah pula Engkau jauhkan aku dari surgamu".
Diantara doanya adalah:
“Ya Allah, Engkau perintahkan kami untuk berjihad, Engkau perintahkan kami untuk berangkat ke Tabuk, sedangkan Engkau tidak memberikan aku sesuatu apapun untuk bekal berangkat berperang bersama Nabi-MU shallallohu ‘alaihi wasallam...
maka malam ini saksikanlah ya Allah...
sesungguhnya aku telah bersedekah kepada setiap muslim dari perlakuan zhalim mereka terhadap diriku, maka inilah kehormatanku aku infaqkan di jalan-Mu,
jika ada seorang muslim menghinakan dan merendahkan diriku,
maka aku infaqkan itu semua di jalanMu
Ya Allah..tidak ada yang dapat aku infaqkan sebagaimana orang lain telah berinfaq, kalau sekiranya aku punya sebagaimana mereka punya akan aku infaqkan untukMu,
maka yang aku punya hanya kehormatan sebagai seorang muslim, kalau Engkau bisa menerimanya, maka saksikanlah kehormatan ini aku sedekahkan untukMu malam ini…”
Alangkah jernihnya doa tersebut…keluar dari hati seseorang yang tidak punya apapun di dunia ini melainkan kehormatan, alangkah teduhnya ucapan di malam hari yang gelap, terangkat doanya ke langit ke tujuh, menggetarkan Arsy Allah Ta’ala, semua sedekah tidak sehebat sedekahnya.
Esok subuh Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam memimpin sholat berjama’ah, hadir pula Ulyah. Telah ia lupakan air mata yang tumpah bercucuran di tikar lusuhnya tadi malam, ia lupakan karena telah dibasuh oleh air wudhu yang baru. Akan tetapi Allah tidak pernah lupa, Alloh tidak pernah menyia-nyiakan doa hamba-Nya. Kejadian di tempat yang sepi tersebut dikabarkan oleh Alloh kepada Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril. Selesai sholat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam pun berdiri kemudian Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bertanya
"siapakah (diantara kalian) yg bersedekah tadi malam dan sedekahnya diterima oleh Allah"?
Ternyata tidak ada yang berdiri, karena merasa tidak bersedekah tadi malam, atau merasa yakin betul sedekahnya diterima oleh Alloh Ta’ala.
Ulyah bin Yazid pun tidak merasa bahwa dirinya telah bersedekah.
Akan tetapi Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam mendekati Ulyah dan berkata, “sungguh ya Ulyah, sedekahmu malam tadi telah diterima oleh Allah Ta’ala sebagai sedekah yang maqbul..!!”Bagaikan aliran listrik yang langsung mengalir ke jantung Ulyah bin Yazid, laksana halilintar dahsyat menghantam dirinya, karena dia sama sekali tidak mengira, cahaya kebahagiaan langsung memancar dari dirinya.
“Benarkah ya Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam..benarkah sedekahku yang tadi malam yang tidak ada apa-apanya itu diterima Alloh...??” tanyanya penasaran seolah-olah tidak percaya.
Maka Nabi pun menyerahkan 6 ekor unta kepada Ulyah bin Yazid dan tujuh orang temannya untuk berangkat ke medan jihad, peperangan Tabuk…peperangan yang atas izin Allah dimenangkan oleh kaum muslimin, ditandai dengan menyerahnya negara-negara boneka Romawi, dan semakin berkurangnya daerah kekuasaan kerajaan Romawi.
Wallahu a'lam

https://plus.google.com/+rinijulistia/posts/EtvVwejZRdJ

'Amilatun nashibah

“Amilatun nashibah”
artinya :amal-amal yang hanya melelahkan.
(Ayat ke-3 surah Al Ghosyiyah).

Rangkaian ayat di awal surah ini bercerita ttg neraka dan para penghuninya.

Ternyata salah satu penyebab orang dimasukan ke neraka adalah sebab amalan yg banyak dan beragam tapi penuh cacat; baik motif dan niatnya, maupun yg tidak sesuai dengan sunnah Rasul saw AstaghfiruLlahal‘adzhim…

‘Umar bin Khathab menangis saat mendengar ayat ini.

Suatu hari Atha As-Salami, seorang Tabi`in bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya. Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain, sang penjual kain mengatakan, “Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya.”

APA ITU " BAROKAH" ?

Barokah adalah kata yg diinginkan oleh hampir semua hamba yg beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Barokah bukanlah cukup & mencukupi saja, tapi barokah ialah ketaatanmu kepada الله dg segala keadaan yg ada, baik berlimpah atau sebaliknya.

Barokah itu: "albarokatu tuziidukum fi thoah" ~ barokah menambah taatmu kepada الله.

Hidup yg barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub عليه السلام, sakitnya menambah taatnya kepada الله.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yg umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

kurang dari 5 dirham

Seseorang datang kepada Imam Syafi'i mengadukan tentang kesempitan hidup yang ia alami. Dia memberi tahukan bahwa ia bekerja sebagai orang upahan dengan gaji 5 dirham. Dan gaji itu tidak mencukupinya.

Namun anehnya, Imam Syafi'i justru menyuruh dia untuk menemui orang yang mengupahnya supaya mengurangi gajinya menjadi 4 dirham. Orang itu pergi melaksanakan perintah Imam Syafi'i sekalipun ia tidak paham apa maksud dari perintah itu.

Setelah berlalu beberapa lama orang itu datang lagi kepada Imam Syafi'i mengadukan tentang kehidupannya yang tidak ada kemajuan. Lalu Imam Syafi'i memerintahkannya untuk kembali menemui orang yang mengupahnya dan minta untuk mengurangi lagi gajinya menjadi 3 dirham. Orang itupun pergi melaksanakan anjuran Imam Syafi'i dengan perasaan sangat heran.

ELEGI JIWA

Tidak ada utuh dimiliki Jarak, waktu, apalagi hidup... Kecuali batas-batas Mendekap utuh Diri Mimpi Berbagi.. dalam kebersamaan dan ukhuwah ini

Friday, September 2, 2016

Makna dan Sejarah Wukuf di Arafah (1)

Arafah adalah padang pasir yang menyimpan sejarah manusia. Dahulu nabi Ibrahim mengharapkan kelahiran anak. Sebab, bapak para nabi itu belum mendapatkan anak meski sudah puluhan tahun menikah. Bahkan dia mengatakan, seandainya dikaruniai anak, Ibrahim siap menjadikam anak itu sebagai kurban untuk Allah.

Allah memperhatikan perkataan itu. Pernikahan Ibrahim dengan Sarah menghasilkn seorang anak, Ismail. Ibrahim kemudiam bermimpi menyembelih anaknya. Dia bangun kemudian merenungkan mimoi itu pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Dia bertanya-tanya, apakah mimoi tersebut benar dari Allah atau bukan. Sehari kemudian dia m3ngetahui ('arafa) benar mimoi itu datang dari Allah. Ketika itu Ibrahim berada di padang Arafah. Dengan berat hati, Ibrahim hendak m3nyembelih Ismail pada tanggal 10 Dzhulhijjah. Namun, hal itu tak terjadi karena Allah memerintahkan untuk menyembelih hewan kurban.

Jauh sebelum kehidupan nabi Ibrahimm padang arafah menjadi petunjuk bagi nabi Adam dan Hawa. Setelah meninggalkan surga, keduanya hidup berpencar. Malaikat mengarahkan mereka untuk menuju arafah. Disana, keduanya harus bertaubat, memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang diperbuat.

Adam dan Hawa telah memakan buah khuldi yang dilarang, sehingga mereka meninggalkan surga. Kemudian hidup di bumi.

Prof. M Mutawalli asy-Sya'rawi dalam Al-Hajjul Mabrur mengatakan, setelah Adam dan Hawa kembali bersama di Arafah, keduanya tak lagi berpisah hingga akhir hayat.

Keduanya sama-sama memohon ampunan Allah. Dalam Al Quran disebutkan, "keduanya berkata, ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-ornag yang merugi". [QS. Al 'Araf : 23]

Kemudian dikatakan, Adam dan Hawa telah mengetahui ('arafa) dosanya. Mereka juga mengetahui caranya bertaubat.

Kisah Ibrahim dan Adam sama-sama menyiratkan makna, Arafah adalah tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Manusia tak memikirkan dirinya sendiri, atau orang lain. Mereka juga harus menerungkan dosa-dosa yang pernah diperbuat. Mereka kemudian memohon ampunan Allah, seperti yang dilakukan Adam, Hawa dan Ibrahim, di Arafah.

Kini arafah menjadi tempat umat islam berdiam diri atau berwukuf. Disana, jamaah haji berzikir dan bertaubat kepada Allah.

Pakar ilmu Al Quran, Prof Quraish Shihab dalam Haji dan Umrah menuliskan, wukuf adalah keberadaan di Arafah. Waktunya mulai matahari tergelincir atau waktu Zhuhur, sampai terbenam.

Erdy Nasrul, republika jumat 2 sept 2016

Tuesday, February 16, 2016

Batas Diri

Seperti guru...
Yg mengerti batas kemampuan muridnya..
Lalu teruuuus saja memberikan soal..
Bahkan sampai menambah tingkat kesulitan soal...

Seperti itu pula...
Dia yakin pada dirimu.

Dia yg memilikimu...
Bahkan seisi dunia serta akhirat ini.

Dia yg paham sampai mana batas kemampuanmu.

Maka "soal-soal" itu...
Jangan dikeluhkan.
"Telan" saja.

Tugasmu hanya 1.
Mujahadah. Sungguh-sungguh.
Lalu tawakkal.

Agar nanti...
Ketika Dia menagih raportmu...

Kamu bisa bilang...
"Saya sudah maksimal duhai Rabbku"

---

Duhai Rabbi...
Mudahkan aku mencintaiMu ♡♡

Friday, January 29, 2016

Orang Tua Durhaka

[Notulensi Kajian Ahad Pagi Pekan ke-4, Kajian Ketahanan Keluarga]

Assalaamu'alaykum Wr Wb

✨ Jangan Jadi Orang Tua Durhaka ✨

Bersama :
👳🏼 Ustadz Bendri Jaisyurrahman
(Pegiat Komunitas @SahabatAyah)

📅 Ahad, 24 Januari 2016
⏰ 07.00-09.00 WIB
🏡 Aula Utama Masjid UI Depok

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

💎Q. S. Al-Alqaf : 15-18💎

💎Ayat 15
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

💎Ayat 16
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
َ
💎Ayat 17
Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka".

💎Ayat 18
Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.

📜📌Selama ini pernyataan yang sering kita dengar adalah "anak durhaka", namun kenapa tema kali ini yang kita bahas adalah jangan menjadi "Orang tua durhaka". Kenapa lantas muncul istilah "orang tua durhaka"?
Istilah ini muncul diawali oleh kisah pada zaman sahabat Nabi, yaitu Umar bin Khattab, atas suatu peristiwa pengaduan seorang ayah tentang kenakalan anaknya.

📜"Seorang  laki-laki datang menghadap Umar bin Khaththab. Ia bermaksud mengadukan anaknya yang telah berbuat durhaka kepadanya dan melupakan hak-hak orangtua. Kemudian Umar mendatangkan anak tersebut dan memberitahukan pengaduan bapaknya. Anak itu bertanya kepada Umar bin Khaththab, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak pun mempunyai hak-hak dari bapaknya?” . “Ya, tentu,” jawab Umar dengan tegas. Anak itu bertanya lagi, “Apakah hak-hak anak itu, wahai Amirul Mukminin?”.
🔹“Memilihkan ibu yang baik untukmu,
🔹 Memberikan nama yang baik,
🔹 Mengajarkan Al-Quran kepadamu,” jawab Umar menunjukkan.

Anak itu pun berkata dengan mantap, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku belum pernah melakukan satu pun di antara semua hak itu. Ibuku adalah budak (wanita berketurunan hitam) dari keturunan yang beragama Majusi. Mereka menamakan aku Ju’al (orang yang berbadan pendek & hitam), dan ayahku belum pernah mengajarkan satu huruf pun dari Al-Quran. “Umar menoleh kepada laki-laki itu, dan berkata dengan tegas, “Engkau telah datang kepadaku mengadukan kedurhakaan anakmu. Padahal, engkau telah mendurhakainya sebelum dia mendurhakaimu. Engkau pun tidak berbuat baik kepadanya sebelum dia berbuat buruk kepadamu. Engkau sudah mendzalimi & merugikan anakmu lebih dahulu, sebelum anakmu mendzalimi & merugikanmu.
[Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam]

📜📌Namun demikian sebagai seorang anak tidak boleh semena-mena. Seorang anak wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Meskipun jika orang tua berlaku jahat kepada anaknya. Bagi anak yang sholih, prinsip berbaktinya bukan karena balas jasa, tetapi kewajiban sebagai wujud pembuktian keimanannya. Hal ini seperti yang dinasehatkan oleh Luqman kepada anaknya :

💎Q. S. Luqman : 14 💎💎

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

🌻Ketika orang tua baik, maka kita akan jauh lebih baik kepada mereka. Namun ketika orang tua jahat, kita akan tetap baik kepada mereka.

📜📌Apa yang Dimaksud Orang Tua Durhaka?❓
🔹Bukan orang tua yang
dikutuk oleh anak, namun orang tua yang mengabaikan hak anak
🔹Tugas pengasuhan : Memberikan hak anak
🔹Cukuplah seseorang dikatakan berdosa karena ia telah menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
[HR. An-Nasai & Al-Hakim Syaikh Al-Bani mengatakan bahwa hadist ini hasan]

🌻Pepatah Arab mengatakan
Tazro'u Tahsudu
Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai

🔹Pengasuhan ibarat utang piutang, jika kita tidak memberikan hak anak di masa kecil, maka anak akan menagihnya di usia dewasa dengan perilaku yang menyebalkan.

Ketika kecil anak ingin bercerita, orang tua bilang,"nanti ya Nak, nanti ya Nak." Maka ketika usia sudah dewasa ketika kita membutuhkannya, anak tidak akan menghiraukannya😭

Ketika anak menyebalkan, maka perlu dilihat kembali perilaku orang tua ketika anak masih kecil. Karena hal ini merupakan akibat di masa kecil hak anak tidak diberikan.

📜📌Makna Dibalik Doa
Robbighfirli wali walidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira

Artinya : "Ya Tuhanku ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil"

Doa ini memberikan sebuah pelajaran yang sangat penting, bahwa seberapa ingin orang tua didoakan oleh anak, maka penuhi terlebih dahulu haknya di masa kecil.
Orang tua jangan mau instan saja, tidak mau mengasuh, mendidik, dan membesarkan tetapi mau didoakan. Mau dimintakan ampun.

Anak itu titipan Allah SWT kepada orang tua, jangan lagi dititipkan kepada orang lain.

📜📌Pada zaman Ulama dulu, ketika ingin menitipkan anak. Mereka mencarikan tempat yang tidak hanya sekedar anak ada yang menjaga namun yang bisa mengajarkan anak.
📜Hal ini seperti yang diceritakan dalam Shirah Umar bin Abdul Aziz. Ayahnya yang bernama Abdul Aziz bin Marwan, tinggal di Madinah. Namun suatu ketika mendapat tugas di Mesir, beliau pergi bersama istrinya, maka ketika akan meninggalkan Umar, beliau terfikirkan untuk mencarikan guru terbaik untuk menitipkan Umar. Setelah melalui proses pencarian ditemukanlah guru terbaik, Syaikh Sholeh bin Khaisan. Beliau pun menitipkan Umar kepada Syaikh Sholeh. Sebelum pergi beliau berpesan kepada Syaikh Sholeh 3 hal, yaitu agar Umar diajarkan :
🔹Bahasa Arab yang baik
Karena dengan bisa berbahasa Arab yang baik maka diharapkan kelak bisa menyampaikan dakwah dengan bahasa yang baik & benar.

💎Q. S. Al-Ahzab : 70💎

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

🔹 Shalat tepat waktu
🔹 Melaporkan keadaan Umar dalam sehari-hari kepadanya. Akhirnya setiap pekan beliau menerima surat dari Syaikh.

📌Inilah hikmah yang bisa diambil, walaupun ingin menitipkan anak kepada orang lain, mencarikan yang terbaik, memikirkan akan keberlangsungan masa depannya seperti apa. Tidak hanya sekedar menitipkan, yang penting anak ada yang menjaga. Dengan seperti itu, maka walaupun dalam jarak jauh sang ayah masih tetap memantau perkembangan anak.
Sehingga sang ayah :
1. Tahu keadaanya setiap hari
2. Kaget, ketika suatu hari mendapat laporan anaknya datang shalat terlambat.
3. Langsung tabayun ke Madinah, kenapa anaknya bisa terlambat shalat. Syaikh pun menceritakan bahwa Umar sedang dalam masa puber, waktu itu rambutnya panjang. Sehingga ketika hendak shalat, beliau menyisir rambutnya terlebih dulu sampai akhirnya ia terlambat shalat (masbuq).
4. Lalu akhirnya, sang ayah menulis surat kepada Syaikh. Beliau mengutus Syaikh untuk memangkas habis rambut  Umar.

📌Inilah pentingnya, walaupun dalam jarak jauh, hukuman sang ayah tetap berlaku kepada anaknya. Sehingga sang anak pun merasa bahwa ayahnya tetap memantaunya. Hal ini pun dilakukan oleh sang ayah setelah tabayun terlebih dahulu kepada Syaikh, sehingga bukan asal hukum saja.

📜📌Hak Dasar Anak Menurut Umar bin Khaththab

1⃣Dipilihkannya ibu/ayah yang baik
Seorang ketika mencari pendamping hidup yang dijadikan patokan bukanlah mencari istri melainkan mencari ayah/ibu untuk anaknya.

🌻"Wanita itu dinikahi karena 4 perkara, bisa jadi karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang memiliki agama, agar kamu tidak menyesal.
[HR. Bukhari & Muslim]

Siapa yang memilih bukan berdasarkan agama, maka kelak akan menyesal.

📜Kisah Farukh : Setiap meninggalkan istrinya meninggalkan 30ribu dinar setara dengan 60milyar.
Apakah uang itu digunakan untuk fashion, belanja, atau untuk membeli hal-hal yang tidak berguna?
--> Ternyata
Istrinya menjaga betul amanah sang suami, selama 27 tahun ketika Farukh kembali, beliau melihat kondisi rumahnya masih sama saja, tidak ada yang berubah. Kemudian dia melihat lelaki muda, tampan, ada di rumahnya. Dia heran siapa lelaki itu, dia pun akhirnya berkelahi dengan pemuda itu, karena dia menyangka istrinya selingkuh. Kemudian datanglah istrinya, dia pun bertanya siapa pemuda itu?
Istrinya menjawab, bahwa pemuda itu adalah anaknya, karena dulu istrinya ditinggalkan dalam kondisi hamil.
Dia pun akhirnya bertanya perihal uang yang dulu ditinggalkan untuk apa?
Istrinya pun menjawab, besok pagi akan dijelaskan.
Keesokan harinya Farukh pergi ke masjid, disana dilihatlah ada pengajian yang sangat ramai, kemudian dia bertanya siapa ulama yang mengajarkan tersebut. Ternyata ulama tersebut adalah anak Farukh. Dia akhirnya pulang dan bersyukur kepada istrinya, karena ternyata uang yang dulu dititipkan dipergunakan untuk mendidik anaknya sehingga bisa hebat seperti yang dia lihat.

🌻Pilihlah tempat engkau menanamkan air mani (benih)mu (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Kalau ini kita tidak penuhi dari awal, maka kita telah menzhalimi hak anak.

📜Kisah menarik dari Abu Aswad
Ketika anaknya bandel dan sudah memasuki usia remaja. Maka Abu Aswad memanggilnya dan berkata,"Tolong penuhi hak ayah"!
Karena selama ini ayah sudah memberikan semua hak kamu, jadi sekarang tolong penuhi hak ayah. Anaknya pun jawab, bahwa ayahnya belum memenuhi semua haknya. Hak anak tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Abu Aswad pun menjelaskan, "ayah menikah pada usia 42 tahun, bukan karena ayah tidak laku, namun karena ayah bertahun-tahun mencari ibu yang pantas untukmu.

Anaknya pun meneteskan air matanya, dia tidak menyangka sampai sebegitu perhatiannya ayahnya. Dia tidak menyangka kalau ayahnya benar-benar memikirkan akan masa depannya. 

🌻Mencari ibu/ayah bukan sekedar suami /istri
🔹Jika sudah terlanjur salah memilih, maka perbaikilah hubungan dengan pasangan

Inilah kaidah dalam memilih pasangan.
🔹Sebelum menikah, kaidahnya karena ingin mencarikan ayah/ibu bagi anaknya.
🔹Setelah terlanjur menikah, meskipun (meskipun dia pemalas, dia adalah istri/suamiku)

Jika sudah terlanjur menikah, dan banyak pemakluman, maka fokusnya adalah melakukan perbaikan pasangan. Agar tidak berdampak buruk kepada anaknya.

Maka ada baiknya, sebelum ke jenjang dalam mengurus anak, kita terlebih dahulu :
🔹Membereskan masalah personal,
🔹Membereskan masalah dengan pasangan
Jangan sampai ada konflik dengan pasangan terlihat oleh anak. Hal ini akan mengganggu psikologis anak.
Baru setelah itu, berlanjut dalam memikirkan mengurus masalah anak.

Jangan sampai kita saling menceritakan kejelekan pasangan di depan anak.

Penting untuk saling memperbaiki.
Jika pada akhirnya harus bercerai dalam rumah tangga, itu pilihan yang paling terakhir. Karena pada dasarnya hukum cerai itu terlarang.

2⃣ Memilihkan nama yang baik

🔹Nama adalah doa
🔹Pilihkan nama yang bermakna baik meski tidak berbahasa arab
🔹Pahami juga konteks adat lokal
Dari Abu Dardaa, ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW :"Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian.
[HR. Abu Dawud)

- Jangan sampai memberi nama yang artinya buruk.
- Jangan hanya berfikir bahasa Arabnya, namun fikirkan juga yang memiliki arti bagus.
- Jangan hanya nama yang sedang ngetren.

Nama dalam bahasa Indonesia, tidak apa-apa, asal artinya bagus.

3⃣ Mengajarkan Al-Quran
(hukum dan adab di dalamnya)

🔹Orang tua pendidik yang utama
🔹Jika tidak mampu, bisa diserahkan kepada yang ahli namun tetap dalam kendali orang tua.

🔹Al-Manawi berkata ,"Sebagaimana kedua orang tua anda memiliki hak yang menjadi kewajiban anda, maka demikian pula anak-anak anda, mereka memiliki hak yg menjadi kewajiban anda. Hak mereka banyak, diantaranya mengajarkan mereka kewajiban-kewajiban pribadi (Sholat, Al-Quran), mengajarkan adab-adab syar'i (makan pakai tangan kanan, masuk kamar mandi diawali dengan kaki kiri), adil diantara mereka dalam hal pemberian, apakah dalam berbentuk hadiah, wakaf, atau sumbangan lainnya.
[Faidhul Qadhir,2/574]

🔹Mengajarkan adab sebelum ilmu
🔹Tidak yang lebih utama yang diberikan orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik).
[HR. Tiemidzi dlm kita Birr wash Shilah, no. 1875]

[Tanya-Jawab]
1⃣Pernah membaca HR. Muslim, nama yang baik adalah Abdullah, Abdurrahman, ini kan nama untuk laki-laki, bagaimana dengan nama baik untuk perempuan?
Adab memberi nama memakai Asmaul Husna, berdiri sendiri atau bersambung dengan nama yang lain
Tulisan nama dalam dialek yang berbeda?

➡Jawab :
Tidak ada hadist secara tegas dalam pemberian nama kepada perempuan.  Namun penyematan nama ini sesuai dengan tokoh. Diharapkan sang anak bisa belajar kepada tokoh tersebut tentang sifat, karakter, dan perilakunya, selain itu juga belajar maknanya yang bagus.
Kalau nama wanita tidak ada yang dikhususkan. Bisa diberikan nama wanita yang dijamin masuk surga,
- Maryam binti Imran
- Asiya
- Fatimah
- Khadijah

Atau nama-nama yang lainnya.

Penyandingan nama Allah, harus disandingkan dengan yang lain
Misal : Abdul Aziz
dan tidak boleh diikutkan "Alif Lam" -nya, misal : 
Ar-Rahman, hukumnya haram
Rahman, hukumnya boleh

Penamaan dengan dialek daerah dipersilahkan. Misalkan di Turki nama Muhammad menjadi Mohmed

2⃣Bagaimana seharusnya adab siswa terhadap guru?
Sekarang takzhim kepada ulama tidak seperti dulu lagi.
➡Jawab :
Islam memuliakan guru, karena menjadi bagian penting dalam peradaban.
Kalau guru tidak ada akan terjadi bencana.
Kalau orang tua menyadari guru itu gajinya kecil, maka sudah selayaknya mereka menghormati guru, minimal dengan kata yang santun ketika berbicara dengan mereka.

Kesalahan orang tua sekarang, tiba-tiba ketika anak mengadu akan tindakan guru yang dirasa menyakitinya (misalnya dimarahi karena melanggar aturan, tidak mengerjakan PR, rambutnya dipangkas karena panjang), orang tua langsung naik pitam, langsung melabraknya, karena tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu.

Guru tidak selamanya benar, namun hanya berusaha mengajarkan yang baik. Guru sejelek apapun , harus kita muliakan.

Kemuliaan sebuah peradaban ini ditentukan dengan bagaimana caranya seorang siswa memuliakan gurunya. Dan kehinaan sebuah peradaban dimulai dengan seorang murid yang menghinakan gurunya.

3⃣LGBT, aktifitasnya sudah tersebar, bagaimana tips singkat untuk menyikapi kehidupan di tengah-tengah mereka ?
➡Jawab ==>
- Masalah ini diselesaikan dengan memberikan pendidikan karakter kepada anak bukan 'mensterilkan', mencegah anak untuk mengetahui hal-hal seperti ini, justru orang tua harus memperkenalkannya.

Cara islam yang benar yaitu dengan makrifatul jahiliyah.

Para sahabat matang, karena dididik dengan pengenalan kemaksiatan.

- Jangan menanamkan kebencian. Perilakunya yang kita benci tapi orangnya tetap kita dekati untuk diajak berbagi.

Ada satu kalimat yang menarik, waktu ustadz mengisi kajian di Cafe, ada yang bertanya :
Ustadz saya gay, kami ini kaum yg penuh kegelapan, sedangkan ustadz ini kaum yang penuh cahaya. Logikanya yang punya cahaya  yang mendatangi kegelapan. Maka darisini kita harus belajar, untuk mengajak mereka, memberikan cahaya. Mereka harus disadarkan. Mereka harus diajak jangan diperangi. Kalau diperangi maka akan melawan, dan semakin membentuk penyimpangan.

4⃣Kalau dari hadist yang disebutkan tadi, berarti kita tidak boleh menggandengkan nama kita dan suami, akan mengaburkan, karena nama kita nantinya akan diikuti oleh nama ayah kita, bagaimana ustadz?

➡Jawab : Quran memberikan relasi, di dalam keluarga ada tiga kalimat :
- Orang tua - Anak : Qaulan Syadida
- Anak - Orang tua : Qaulan Karima
- Suami - Istri         :  Qaulan Ma'rufa, perlakuan

Hadist yang saya sebutkan tadi berkaitan dengan nasab.

Kalau di Arab, tanpa "bin/binti", orang sudah tahu bahwa nama di belakangnya adalah nama ayahnya. Di Arab juga tidak boleh memanggil "abi-umi," kepada pasangan, namun dengan panggilan "zauji".

Berbeda dengan di Indonesia. Maka boleh menyandingkan nama suami dibelakang nama istri, untuk menunjukkan bahwa "saya istrinya..", sedangkan untuk nasab tetap ke ayah, yaitu dengan memakai "bin"

5⃣Orang tua saya, bukan orang yang berpendidikan tinggi & kami orang Padang. Kami terbiasa dididik dengan kekerasan. Orang tua lama kelamaan berubah, sudah lebih baik, menasehati anak-anaknya.  Namun terkadang, adik saya belum mengerti, dan mengatakan "ah, dulu ibu juga begitu (teringat keburukan ibunya sebelum berubah). Akhirnya Orang tua pun membiarkannya dan tidak menasehatinya lagi karena dia sudah punya suami. Lalu apa yang harus saya lakukan?

➡Jawab : kakak - adik
Allah mengatakan, nasehat itu kewajiban. Kewajiban kepada orang yang lebih dekat. Murid, tidak ada hubungan nasab kita nasehati. Teman, tidak ada hubungan nasab juga kita nasehati. Nah, sebagai seorang kakak wajib memberikan nasehat kebaikan kepada adiknya.

Wallahua'lam bish shawwab

✨Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi😄

Wassalaamu'alaykum Wr Wb